RI.1.com – Denpasar, Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi dalam Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Bali yang digelar di Aston Hotel Denpasar, Kamis (28/8/2025). Ajang pemilihan ketua yang seharusnya berlangsung sesuai tata tertib organisasi, justru memunculkan dinamika tak terduga.
Ketua presidium ,Prasyudyo yang mewakili Direktur radio suara denpasar chakti (voks 102 FM) memimpin jalannya persidangan tiba-tiba mencalonkan diri sebagai ketua PRSSNI Bali periode 2025–2029. Lebih mengejutkan lagi, ia terpilih dan sah menjadi ketua, meskipun secara umum posisi pimpinan presidium dituntut untuk netral dan tidak memiliki kepentingan pribadi dalam sidang.
Sejumlah peserta Musda mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Pasalnya, tugas utama pimpinan presidium adalah menjaga jalannya persidangan agar tetap tertib, lancar, serta sesuai aturan. Pencalonan seorang pimpinan presidium kerap dipandang menimbulkan konflik kepentingan, sebab ia berada pada posisi strategis untuk mengendalikan jalannya sidang.
“Ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah organisasi, presidium yang seharusnya netral justru ikut mencalonkan diri dan menang,” ungkap salah satu peserta sidang dengan nada heran.
Kendati demikian, hasil pemilihan tetap dianggap sah karena mendapatkan persetujuan mayoritas peserta Musda. Peristiwa unik ini pun menjadi sorotan, sekaligus memunculkan perdebatan mengenai etika organisasi, netralitas pimpinan sidang, dan aturan tata tertib internal PRSSNI.
Musda PRSSNI Bali 2025 akhirnya resmi menetapkan ketua baru hasil pemilihan tersebut untuk memimpin organisasi pada periode 2025–2029, dengan harapan mampu membawa industri radio di Bali tetap eksis di tengah gempuran era digital.
(Red)
Penulis : RR07
Editor : Rara Alya
Sumber Berita : Denpasar